Selasa, 10 April 2012 -Aghnie Hasya Rif, Ashoka Young Changemakers 2010, berinteraksi dengan seorang anak positif HIV di Klinik Teratai RS Hasan Sadikin Bandung. Kegiatan ini bagian dari kolaborasi antara Ashoka Young Changemakers yang fokus di isu anak dengan Rumah Cemara (sebuah organisasi yang didirikan oleh Ashoka Fellow Ginan Koesmayadi). |
Sejak usia 2 tahun, Anak Ceria ini sudah ditinggalkan orang tuanya. Ayahnya meninggal karena HIV, sedangkan ibunya pulang kembali ke kampung halamannya setelah mengetahui dirinya juga terinfeksi HIV. Anak Ceria ini kemudian dirawat oleh sang nenek tercinta. Setelah 4 tahun berlalu, Anak Ceria ini mulai bersekolah. Ia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan aktif berkomunikasi.
Hari ini adalah waktunya si Anak Ceria diambil sampel darahnya. Sudah 2 tahun si Anak Ceria ini menjalani terapi di Klinik Teratai dan mengkonsumsi ARV. Setiap satu bulan sekali Si Anak Ceria dan neneknya datang ke Klinik Teratai untuk check up dan berobat. Sejak diambil cairan sumsum tulang belakangnya, si Anak Ceria ini mulai merasakan kelainan dan ternyata berdampak pada pertumbuhannya.
"Sangat jauh dari bayangan! Ternyata anak-anak ini lincah, ceria, sama seperti anak lainnya, bahkan lebih!" --Aghnie Hasya Rif
Berdasarkan data dari Rumah Cemara, di Jawa Barat terdapat 100 lebih anak-anak usia 1-12 tahun yang positif HIV. Tiga puluh dua diantaranya telah didampingi oleh Rumah Cemara, 60 anak telah mengakses ARV dan 5 anak dilayani intensif di Rumah Cemara. Melalui kolaborasi Ashoka Young Changemakers dan Rumah Cemara, akan lahir ide-ide baru nan segar demi membawa perubahan bagi anak-anak yang hidup dengan HIV. Seperti apa ide kolaborasi tersebut? Nantikan cerita berikutnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar